ROTIFERA
Rotifera atau disebut juga ”hewan beroda”, pertama kali diteliti oleh Antonio van Leeuwenhoek pada tahun 1675 yang menelitri tentang hewan-hewan air mikroskopis (Davis,1965). Rotifera juga pertama kali ditemukan oleh John Harris tahun 1696 yang waktu itu dikenal dengan nama ‘bdelloid rotifer’ yaitu hewan mirip cacing. Rotifera adalah hewqan mikroskopis dengan struktur tubuh yang relatif sederhana. Dalam taksonomi hewan ini dikelompokkan dalam klass Rotifera ,dan memiliki tiga ordo, yaitu Monogonontida, Seisonoida, Bdelloida. Berikut klasifikasinya :
- Kingdom : Animalia
- Filum : Aschelmintes
- Klass : Rotifera
- Ordo : Monogonontida, Seisonoida, Bdelloida
a. Monogonontida
Memiliki beberapa famili, antara lain,
1. famili Brachionidae
Contoh : Collotheca, Branchionus, Pedalia
Spesies :
- Brochionus plicalitis
- Brachionus rubens
- Brachionus calicyflorus
- Brachionus quadridentatus
Genus Rhinogiena
Spesies :
- Trichocerca sp
- Asplanchna sp
- Anuraeopsis sp
2. Famili Collothecida
3. Famili Ploimida
4. Famili Flosculaariacea
b. Seisonoida
Contoh : Seison
c. Bdelloid
Contoh : Rotifer, Rotatoria
Struktur dan Bentuk Tubuh Rotifera
Rotifera berasal dari bahasa latin yang berarti “roda pembawa”, mereka juga dikenal dengan sebutan wheel animaculates (binatang beroda).Merupakan binatang cosmopolitan, banyak terdapat di air tawar, hidupnya soliter, berkoloni, dan sesil.Rotifera air tawar hidup pada tanaman air serta benda-benda dalam air .Beberapa jenis pelagis bentuknya menyerupai kantung, duri panjang, kaki menghilang atau dilipat.Rotifera yang bersifat epizoic atau ectoparasit , hidup pada insang crustacea kecil, sedangkan yang endoparasit hidup pada telur siput , helizoan, volvox, dan usus oligochaeta. Rotifera mempunyai ukuran tubuh 40 μm – 2,5 mm, rata- rata 200 μm. Tubuh Rotifera di bagi menjadi tiga bagian , yaitu kepala (anterior) , badan (trunk) , dan kaki (posterior).
Ciri-ciri umum :
- Merupakan hewan multiseluler
- Ukuran yang kecil sekitar 0,1-0,5 mm; 100-2500 micron
- Kecepatan renagn rendah
- Melayang dalam air
- Dapat dikultur pada kepadatan yang tinggi
- Pertumbuhan cepat dan berumur pendek
- Dapat dilakukan pengayaan dengan asam lemak atau antibiotik yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva
- Sangat toleran terhadap kondisi lingkungan
- Bersifat filter feeder, yaitu dapat menyaringt makanan dan air dengan menggunakan corona
1. Bagian anterior
- Ditutupi lapisan kutikula, yang kadangkala ada hiasannya
- Adanya corona pada bagian anterior,bagian ini adalah yanga paling khas dari Rotifera
- Lingkaran cilia dibagian anterior diatas pedestal yang terbagi dua, disebut throcal disk
- Throcal disk bergerak membranela seperti dua roda yang berputar
- Throcal disk berfungsi untuk berenang dan makan , dan apabila tidak digunakan dimasukkan ke dalam
2. Bagian Trunk
- Ada yang lurus, dan yang berbentuk bulat juga
- Terdapat 3 tonjolan kecil , 2 buah antena lateral dan sepasang antenna dorsal
- Adanya alat indera berupa rambut halus pada ujung antena
3. Bagian Posterior
- Terdapat 1- 4 buah jari, pada rotifera jari ini berfungsi untuk menempel pada benda
- Mengandung 2 – 30 kelenjar perekat yang bermuara pada jari
- Pada rotifera sesil pedal gland (kelenjar kaki) berfungsi untuk membentuk cangkang.
4. Organ Sensori
Organ sensori pada rotifera adalah sepasang mata yang berisi sel pigmen merah, selain sepasang mata, organ sensori yang lain adalah korona pada bagian belakang, dan lateral pada kaki
5. Mulut
Mulut terdapat di bagian ventral dan dikelilingi sebagian korona ,berhubungan dengan pharynx atau mastax. Mastax ini berfungsi untuk menangkap dan mengelilingi makanan . Setelah memasuki bagian pharynx , kemudian makanan akan diteruskan ke dalam perut oleh saluran tubular osephagus yang menghubungkan pharynx dengan perut.
6. Alat Eksresi dan Otak Rotifera
Alat exkresi pada rotifera terdiri dari 2 protonephridia, yang berfungsi sebagai osmoregulator , cairan buangannya setara dengan bobot binatang tersebut. Sedangkan otak rotifer merupakan suatu massa ganglion dorsal , terletak diatas mastax alat indera berupa sensory bristle, ciliated pit, dan mata .
7. Sistem Reproduksi
Reproduksi Rotifera ialah reproduksi dioecious, yaitu individu jantan lebih kecil dari betina , proses kopulasi dengan hypodermic imphregnation ,terdapat 2 macam sperma :
- Type pertama berfungsi dalam pembuahan
- Type kedua berbentuk jarum berfungsi membantu sperma type pertama menembus dinding tubuh betina.
Pada ordo monogonontida dan bdelloid tidak ada yang jantan , hanya menghasilkan telur yang menetas menjadi individu betina. Dihasilkan dua macam telur hasil parthenogenesis yaitu telur amictic dan mictic. Telur amictic bercangkang tipis , tidak dapat dibuahi , diploid dan menetas menjadi individu betina. Sedangkan telur mictic bercangkang tipis, haploid , apabila tidak dibuahi akan menetas menjadi jantan , apabila dibuahi menghasilkan cangkang yang tebal dan resisten terhadap lingkungan yang buruk disebut telur dorman.
8. Habitat
Rotifera hidup pada perairan air tawar dan air payau. Rotifera air tawar hidup pada tanaman air serta benda-benda dalam air. Jenis pelagis bentuknya menyerupai kantung, duri panjang, kaki dilipat atau menghilang. Banyak terdapat pada permukaan tanaman air dan puing-puing. Konsumen penting yang utama pada ekosistem air. Mencapai kelimpahan terbesar di celah-celah basah pasir pantai.
Rotifera yang bersifat epizoic atau ectoparasit hidup pada insang crustacea kecil, sedangkan yang endoparasit hidup pada telur siput , helizoan, volvox, dan usus olgochaeta. Rotifera jenis parasit kaki dan mastax mengalami modifikasi yaiitu sebagai alat pelekat dan corona mengecil.
Peranan Rotifera dalam Bidang Kelautan
Rotifera merupakan salah satu hewanmikroskopis yang sangat berperan dalam bidang Kelautan sebagai :
1. Sebagai pakan alami bagi pemeliharaan ikan.
2. Sebagai campuran dari bahan baku pakan ikan. Seperti: ragi roti.
Gambar-gambar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar